SAN FRANCISCO - Film Avatar yang menggunakan teknologi 3 dimensi yang paling muktakhir, selain menghasilkan karya yang luar biasa juga membuat industri storage mengalami pencerahan. Kok bisa?
Avatar yang disutradarai oleh James Cameron memang menampalkan potongan-potongan gambar apik, yang membuat setiap orang begitu tercengang melihat hasil ditampilkan yang boleh dikatakan sangat sempurna. Film ini diproduksi oleh LightStrom Enteraiment, yang menggunakan teknologi CGI (Computer-Generated Imagery) hasil kerja sama dengan Weta Digital asal Selandia Baru.
Pengambilan gambarnya menggunakan sistem kamera fusion 3D, serta sang sutradara tak lupa memberikan sentuhan resolusi film 3D high-resolution dari Los Angles Studio, yang kemudian harus diterjemahkan ke dalam komponen film. File-file inilah yang kemudian di simpan di storage oleh di Isilon IQ.
"Produksi Avatar menghasilkan puluhan terabyte data dalam berbagai format, termasuk file digital yang besar dan file metadata instruksional. Data Terabyte diciptakan setiap pekan dan, kadang-kadang satu hari," jelas keterangan yang ditulis Isilon, yang dikutip The Register, Rabu (23/12/2009).
Lightstorm bisa menembak, mengambil gambar dari lokasi tertentu dan kemudian mengakses konten terbaru dari IQ Isilon cluster dengan filesystem global. Isilon mengatakan bahwa node baru ditambahkan sesuai kebutuhan.
Selain itu, Weta memilih NetApp yang digunakan untuk menyimpan data yang masuk, kemudian digunakan sejumlah workstation besar dan server berbilah dengan total 30.000 core untuk bekerja di atasnya. Filers NetApp yang dipasangkan dengan sampai lima kartu ekselerator Cache DRAM 160GB di controller mereka, PAM (Percepatan Kinerja Modul) cache, untuk mempercepat akses file oleh Weta bagi orang-orang kreatif. Hasilnya, Film Avatar menjadi film mengangumkan dengan teknologi yang hebat.
0 comments:
Posting Komentar
Sisihkan sedikit waktu Anda, untuk berkomentar :D