Rabu, Oktober 28, 2009

Gawat! Gunakan Twitter Bisa Di-Spy Oleh Intelejen CIA

Era internet memaksa CIA meng-upgrade fasilitas memata-matainya. Guna memantau dinamisme komunikasi di dunia maya tersebut, biro pusat intelijen Amerika Serikat (AS) itu menanamkan saham di perusahaan software Visible Technologies.

Wired magazine has revealed the investment arm of the Central Intelligence Agency has invested in a software firm called Visible Technologies that specializes in monitoring social media sites, including blogs, Flickr, YouTube, Twitter and Amazon. Wired reporter Noah Shachtman writes, “America’s spy agencies want to read your blog posts, keep track of your Twitter updates—even check out your book reviews on Amazon.” [includes rush transcript]
Majalah Wired mengungkapkan, investasi CIA itu dilakuka
n In-Q-Tel. Firma non-profit yang didirikan 29 September 1999 itu memang sengaja dibentuk untuk melakukan investasi pada perusahaan-perusahaan software atas nama CIA. Lewat investasi tersebut, kini CIA bisa lebih leluasa memantau arus komunikasi internet. Termasuk di blog, Twitter, YouTube, dan situs Amazon yang digandrungi kutu buku.
“Situs jejaring sosial membuka kesempatan yang sangat luas (bagi CIA) untuk mendapatkan sumber-sumber intelijen terbuka,” terang CIA kepada majalah teknologi tersebut, seperti dilansir Daily Telegraph Selasa (20/10) waktu setempat. Konon, data-data publik yang sering disajikan situs-situs tersebut juga berpotensi menjadi sumber investigasi awal CIA.

Tiap harinya, Visible Technologies memantau sedikitnya setengah juta situs. Selain itu, perusahaan teknologi yang khusus memantau arus informasi di dunia maya tersebut juga mengawasi lebih dari satu juta posting per hari. Termasuk interaksi yang terjadi di blog, forum online (chatting) dan jejaring sosial populer seperti Twitter, YouTube, Flickr dan Amazon.
Sekarang, aktivitas rutin Visible Technologies itu menjadi penting bagi CIA. Sebab, jaringan-jaringan teroris pun memanfaatkan media online untuk berkomunikasi satu sama lain. Juga, untuk menyebarluaskan perintah dan menjaring pengikut baru.
Beberapa diantaranya bahkan berdiskusi, berdebat dan bahkan merencanakan serangan lewat internet.  “Segala sesuatu yang tersaji di sana (internet) bisa diambil,” ujar Steven Aftergood dari Federasi Ilmuwan Amerika (FAS).
Namun, dia mewanti-wanti CIA untuk tidak menggunakan data-data online tersebut dalam penyelidikan domestik. Misalnya, untuk menginvestigasi tokoh politik, kritikus atau jurnalis terkait isu-isu politik yang melibatkan mereka. (JPNN)

0 comments:

Posting Komentar

Sisihkan sedikit waktu Anda, untuk berkomentar :D

Delete this element to display blogger navbar