Rabu, September 15, 2010

Perpustakaan Berteknologi Canggih


Perpustakaan Vatikan dibuka lagi untuk ilmuwan setelah direnovasi selama tiga tahun dengan total biaya 7,5 juta poundsterling atau sekitar Rp 97,5 miliar.

Perpustakaan itu kini menggunakan teknologi abad ke-21 demi menjaga buku-buku dan naskah-naskah kuna yang berasal dari hampir 2.000 tahun lalu. Setiap buku dari 70.000 koleksi perpustakaan itu, yang disimpan dalam bunker tahan serangan bom, telah dilengkapi dengan sebuah chip komputer yang mampu memancarkan sinyal radio untuk mencegah kehilangan dan pencurian.

Hal ini dilakukan sebagian didorong oleh adanya kasus pencurian yang melibatkan seorang profesor sejarah seni Amerika. Profesor itu menyelundupkan halaman yang disobek dari sebuah naskah abad ke-14 yang pernah dimiliki Petrarch, seorang ilmuwan dan seniman Italia. Profesor itu dihukum tahun 1996, dengan hukuman penjara 14 bulan, setelah mengaku bahwa ia mengambil halaman tersebut saat melakukan kunjungan penelitian tahun 1987.

Chip elektronik itu juga dirancang untuk memastikan bahwa setiap dokumen berharga masih di tempat yang tepat dalam sebuah gudang yang luas di bawah Vatikan. "Dalam perpustakaan seperti ini, jika sebuah buku tidak pada tempatnya, itu sama saja dengan kehilangan," kata Ambrogio Piazzoni, wakil kepala perpustakaan itu, sebagaimana dikutip Telegraph.

"Namun dengan identifikasi sistem frekuensi radio baru ini, akan lebih mudah untuk menemukan buku yang hilang dan mengembalikan ke tempatnya. Buku-buku dan naskah-naskah kuna di perpustakaan ini  merupakan produk pikiran, semangat dan iman selama berabad-abad dari para cendikiawan agama," katanya. "Ini bukan semata warisan Perpustakaan Vatikan, melainkan warisan seluruh umat manusia."

Renovasi itu juga mencakup pemasangan kamera tersembunyi, dinding tahan api, dan gerbang-gerbang masuk dan keluar otomatis.

Perpustakaan Vatikan itu, dimulai oleh Paus Nikolas V tahun 1450-an, koleksinya termasuk Alkitab tertua dan terlengkap di dunia yang pernah dikenal, yang berasal dari sekitar tahun 325 Masehi dan diyakini telah dikerjakan oleh Kaisar Konstantinus, kaisar Romawi pertama yang memeluk Kristen.

Perpustakaan tersebut secara resmi akan dibuka pada 20 September. Setiap tahun, sekitar 5.000 ilmuwan diberi izin untuk melakukan penelitian tetapi hanya Paus yang dapat membawa keluar sebuah buku dari perpustakaan.

Sumber: http://www.rileks.com/entertainment/ragam/omg/37849-perpustakaan-berteknologi-canggih-simpan-buku-dalam-bunker-bom.html

0 comments:

Posting Komentar

Sisihkan sedikit waktu Anda, untuk berkomentar :D

Delete this element to display blogger navbar