NABLUS - Tiga orang gadis berusia 14 tahun bernama Aseel Abu Leil, bersama teman sekelasnya Aseel Sha 'ar dan Nour El Arda, mengembangkan sebuah tongkat untuk membantu para tunanetra berjalan.
Berkat temuan itu, mereka diundang mengikuti ajang Intel International Science and Engineering Fair bersama dengan enam juta peserta lain yang berasal dari seluruh dunia. Demikian keterangan yang dikutip dari Yahoo Tech News, Jumat (30/4/2010).
Selanjutnya, dari 1.500 finalis, Leil bersama dua temannya itu terpilih mengikuti pameran sains terbesar di dunia yang akan berlangsung bulan depan di San Jose, California. "Kami sangat bangga bisa pergi kesana, dan memperlihatkan karya kami," kata Nour dengan gembira.
Nour mewakili teman-temannya mengungkapkan, sebelumnya sudah pernah ada tongkat tunanetra yang bisa meraba objek dan yang bisa memberitahukan jika ada lubang di jalan. "Namun belum pernah ada yang menggabungkan kedua fungsi tersebut. Itulah yang kami lakukan," ucap Nour.
Tongkat yang terbuat dari pohon pinus lokal itu, memiliki dua sensor infra merah yang memindai dari atas ke bawah dan sebaliknya untuk mendeteksi perubahan medan jalan dan membantu penggunanya melihat rintangan. Saat menemui rintangan, tongkat akan memberikan peringatan dengan mengeluarkan bunyi.
"Kami semua ingin melakukan sesuatu hal yang penting," kata Leil yang bercita-cita menjadi ginekolog. Sementara Nour dan Sha'ar ingin agar dihormati karena prestasi di bidang teknologi dan sains.
"Kami sebagai wanita juga memiliki kepintaran. Sama pintarnya dengan yang dimiliki orang lain. Kami telah menunjukkan bahwa kami pun bisa," kata Leil.
techno.okezone.com
0 comments:
Posting Komentar
Sisihkan sedikit waktu Anda, untuk berkomentar :D