Miskin yang paling bahaya adalah mental miskin, bukan semata miskin materi. Bila saja seseorang yang miskin materi, namun selalu saja berusaha untuk menggapai harapannya dengan kerja keras dan tidak mengharapkan belas kasihan serta rasa kasihan orang lain, tentu orang tersebut akan lebih tinggi derajatnya dibandingkan dengan orang yang bisa jadi kaya secara materi namun masih saja rakus dan berusaha mendapatkan uluran belas kasihan dari orang lain.
Dalam dunia nyata banyak sekali manusia yang dalam hidupnya selalu berharap untuk mendapatkan belas kasihan, bukankah bergantung pada orang lain sama halnya kita menyerahkan harga diri dan rasa kebebasan kepada sang pemberi. Mari kita lihat foto yang didapat ruanghati.com dari sebuah media di Cina dan kami permak sebagai karikatur berikut ini.
Pemandangan diatas mungkin seringkali kita jumpai di jalan dan di emperan toko atau di persimpangan serta dekat lampu merah (Traffic Light). Mulai orang dewasa hingga anak-kecil yang masih polos. Sungguh memprihatinkan mental peminta ini, memberi uang kepada mereka bukanlah solusi terbaik, namun membiarkan kondisi seperti ini juga tidaklah bijak. Bagaimana Anda biasanya menyikapi hal seperti ini, tetap memberi uang kepada peminta? yang bisa secara tidak langsung semakin melumpuhkan kemampuannya untuk menjadi manusia normal untuk berusaha, atau membiarkan mereka begitu saja?
0 comments:
Posting Komentar
Sisihkan sedikit waktu Anda, untuk berkomentar :D