Melihat kotoran, bangkai,darah atau makanan basi memicu rasa jijik dan ingin muntah. Sering merasa jijik seperti itu justru bagus buat kesehatan karena memotivasi perilaku untuk menghindari infeksi.
Jijik adalah perilaku reaktif dari tubuh yang sifatnya untuk mencegah. Perasaan jijik baik bagi tubuh karena bisa mencegah timbulnya masalah kesehatan yang lebih parah, seperti terjangkit kuman.
“Jijik adalah suatu bentuk tindakan pencegahan untuk melindungi kita dari tanda-tanda ancaman, seperti penyakit,” kata Val Curtis, dari UK’s London School of Hygiene and Tropical Medicine, seperti dilansir dari Newscientist, Senin (3/5/2010).
Ketika melihat hal-hal yang jorok maka tubuh akan merasa jijik sebagai respons gugup dari otak bahwa ada ancaman bakteri yang potensial jika tidak dihindari.
“Perasaan jijik muncul sebelum terjadi kontak dengan bakteri sehingga mencegah tubuh terkena infeksi, dan tubuh biasanya akan meresponsnya dengan muntah atau mual,” kata Val Curtis seperti dilansir dari Medicalhypotheses.
Ketika perasaan jijik muncul, hormon yang paling terlibat menurut peneliti adalah serotonin (5-hydroxytryptamine, 5-HT) yang mengaitkan perasaan jijik untuk sistem kekebalan tubuh. Hormon ini juga menyebabkan seseorang yang merasa jijik akan muntah.
Seperti dilansir dari wellbeingandhealth.net, berikut empat alasan mengapa jijik itu baik, yaitu:
1. Jijik memperingatkan bahwa kita menelan sesuatu yang tidak sesuai dengan tubuh kita
Pada saat kita menelan sesuatu yang tidak sesuai dengan tubuh kita, biasanya tubuh akan memberikan reaksi mual. Sebagai contoh, ketika kita tidak suka dengan suatu makanan yang menjijikkan walaupun dengan mata tertutup, maka tubuh tetap akan memberi reaksi mual.
2. Jijik mengingatkan kita pada sesuatu yang berbahaya
Sesuatu yang berbahaya dan membawa penyakit juga dapat menimbulkan rasa jijik, seperti darah, feses atau bekas muntahan. “Jijik adalah respon evolusioner untuk barang berbahaya,” kata Lance Workman, seorang psikolog di Cardiff University.
3. Jijik mengajarkan untuk bijaksana terhadap tubuh
Hal ini sering berupa reaksi fisik yang mengingatkan kita apa yang sedang terjadi dengan lingkungan sekitar. Biasanya sebagai refleksi bahwa kita harus menyadari alasan jijik dan akhirnya menghindari hal-hal tersebut. Itulah yang membuat kita lebih bijaksana terhadap tubuh.
4. Jijik merupakan motivator kuat untuk perubahan positif
Ketika kita menemukan sesuatu yang menjijikkan dan membuat mual, reaksi kita biasanya akan melakukan tindakan sederhana yaitu muntah, setelah itu menyingkirkan hal yang menjijikkan tersebut. Biasanya rasa jijik akan memotivasi kita untuk melakukan suatu perubahan yang cukup jelas.
Kita biasanya tahu apa yang kita tidak ingin lakukan lagi agar tidak mengalami kesulitan terlalu banyak. Jijik merupakan motivator kuat untuk perubahan positif.
sumber
0 comments:
Posting Komentar
Sisihkan sedikit waktu Anda, untuk berkomentar :D